Seorang bunda, yang bernama bunda Evy Afwatul Laili mengisahkan tentang pengalamannya bersama bundanya yang tercinta.
Beliau terlahir dengan hanya merasakan kasih sayang seorang bunda.
Perjuangan dari sang bunda sangat luar biasa. Karena dengan keadaan
sebagai single parent , sang bunda mampu membesarkan kesepuluh
orang anaknya. Bunda Evy begitu mengagumi bundanya tercinta, karena sang
bunda hingga kini pun masih aktif dalam membimbing putra-putrinya,
meski beberapa diantara mereka sudah berke
luarga. Bunda Evy menutup kesaksiannya dengan sebuah harapan, yakni agar setiap insan bersedia patuh kepada bunda, membahagiakannya, dan mendoakan agar sang bunda diberi umur yang panjang.
Bagaimana
dengan kita? Sudahkah kita menunjukkan kasih sayang kita kepada bunda
tercinta, setidaknya satu tahun sekali, di sebuah hari yang istimewa,
yaitu Hari Ibu? Atau hingga saat ini, mungkin karena kesibukan dan
segala masalah dalam kehidupan kita, kita melupakan kasih sayang bunda?
Dari sebuah forum yang saya buka di sini,
saya merasa sangat bahagia, karena banyak sekali orang-orang yang masih
mengingat Hari Ibu sebagai hari yang istimewa. Mereka tidak membiarkan
Hari Ibu lewat begitu saja. Mereka hendak merayakan Hari Ibu dengan
keunikan mereka masing-masing. Seperti Bunda Novita Dwi, yang hendak
merayakan Hari Ibu dengan mengajak buah hatinya sungkem
dan memasakkan menu special hasil masakan sendiri. Bunda Dwi juga akan
melakukan hal yang sama kepada bundanya tercinta, untuk
sungkem-sungkeman. Beliau berharap, buah hatinya akan mengerti arti
penting kasih Ibu dan Hari Ibu.
Berbeda
lagi dengan Bunda Aimartiny Risnaldy, yang lahir pada tanggal 21
Desember, atau tepat 1 hari sebelum Hari Ibu. Tentu saja, Hari Ibu akan
menjadi sesuatu yang istimewa bagi bunda yang satu ini. Karena selain
merayakan Hari Ibu, beliau juga merayakan hari ulang tahunnya. Berkat
jasa bundanya tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan mendidik
putra-putrinya yang berjumlah 6 orang, maka setiap Hari Ibu, bunda yang
satu ini selalu memberikan kado spesial kepada bunda tercinta.
Sebuah
PG-PAUD Universitas Riau juga merayakan Hari Ibu dengan caranya yang
unik. Para calon guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ini akan
mengadakan berbagai acara yang berhubungan dengan ibu. Misalnya, lomba fashion show baju kebaya, lomba menyanyi tentang ibu, lomba berpuisi tentang ibu, lomba
mendongeng tentang ibu, dan lomba melukis gambar Ibu Kartini. Lalu
bagaimana dengan para siswa-siswi PAUD sendiri. Mereka tentu memiliki
cara tersendiri untuk merayakan Hari Ibu. Di sebuah TK tempat Bunda
Wahyu Nurhidayati mengajar, akan mengadakan berbagai lomba yang
melibatkan para siswa. Diantaranya adalah lomba bersyair versi anak
kepada Ibu guru Taman Kanak-kanak. Lomba ini bertujuan sebagai pengimplementasian
pembelajaran di TK. Selain untuk para siswa, lomba yang lain juga
diperuntukkan bagi guru, yaitu lomba menghias tumpeng. Lomba ini
bertujuan disamping melatih ketrampilan para guru mengatur menu makanan
sehat disekolah maupun di rumah, juga tasyakuran bahwa Allah memberikan
rahmad dan Hidayah kepada para ibu.
Agar
kita semakin mengerti betapa besar kasih bunda kepada kita, dan agar
kita semakin sadar bila kita harus menghargai kasih tulus dari seorang
bunda, saya akan menutup artikel ini dengan dua buah bait puisi doa dari
dua sahabat saya.
Bunda seorang yang patut diteladani,
bunda slalu berjuang untuk anak-anaknya dan org terkasihnya,
bunda ga pernah ngeluh, pakerja keras, slalu sabar dlm menghadapi masalah.
Tdk pernah membeda-bedakan, tidak ada permusuhan dlm hidup bunda.
Bunda, maafkan anakmu ini yg slalu menyusahkanmu bunda.
Ya ALLAH berikanlah bunda ku umur yang lebih lama lagi,
agar ada tauladan yang membimbingku lebih lama lg.
Amiiiin....... Ya robbal alamin.
Bunda adalah orang yang sangat istimewa dalam hidupku.
Dengan
penuh cinta kasih ia jaga kandungannya, melahirkan dengan taruhan
nyawa, merawat, mendidik dan membesarkanku tanpa pamrih.
Ia jalani kehidupan yang sulit tanpa sedikitpun mengeluh karena waktu istirahat yang kurang.
Ya Allah....
berilah ibuku umur yang panjang, kesehatan yang cukup hingga aku bisa membalas sedikit jerih payahnya.....
walaupun bagiku, aku tak akan bisa membalas seujung kukupun apa yang pernah beliau berikan padaku.....
Amin.
Artikel ini ditulis oleh Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak di dalam
aplikasi LAGU ANAK KAK ZEPE. Aplikasi ini bisa didownload GRATIS secara
online dengan media android, Ipad, dan Ipod.Untuk mendownloadnya silakan
search di GOOGLE PLAYSTORE,
atau klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1
Atau klik gambar di bawah ini:
Atau klik gambar di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar