Anak Didik Masih Mau Terus Ditemeni Orang Tua? Gimana Mengatasinya?
Seorang anak usia dini memang sangat lucu dan menggemaskan. Namun bila kita menghadapi siswa yang kurang mandiri, dalam hal ini masih suka ditunggui orang tuanya saat belajar di kelas, mungkin kita pun lama-lama menjadi gerah. Saya akan memberikan beberapa masukan untuk para pendidik anak usia dini, tentang bagaimana membuat anak menjadi lebih mandiri saat mereka
ada di dalam kelas, sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar
(sambil bermain), mereka bisa mengerjakan segala tugas yang kita berikan
dengan mandiri.
1. Peraturan Kelas
Buatlah semacam peraturan kelas yang sederhana. Salah satunya ,”Tidak boleh ditemani
Mama atau Papa di dalam kelas”. Jangan lupa untuk mengatakan hal ini
pada setiap pertemuan/kelas, agar sang anak termotivasi untuk bisa
menjadi anak yang mandiri.
2. Orang Tua Jangan Melarikan Diri
Sebaikanya
kita harus menghindari hal-hal yang bisa membuat anak merasa tidak
nyaman, cemas, dan gelisah, saat berada di dalam kelas. Salah satunya,
dengan meminta orang tua untuk melarikan diri secara diam-diam tanpa
sepengetahuan sang anak.
3. Mengamati Perkembangan
Bila
kita melihat seorang siswa yang masih mau ditemani oleh orang tuanya,
sebaikanya kita jangan cemas terlebih dahulu. Jangan sampai hari pertama
anak sekolah, menjadi hari yang buruk bagi
anak didik. Biarkan mereka bermain dan belajar ditemani oleh orang
tuanya, sambil anda terus berkenalan, dan membina hubungan baik dengan
sang anak. Hal ini sangat penting, agar anak didik merasa nyaman di
kelas terlebih dahulu, dan kita pun bisa menjadi sahabat bagi anak didik. Kesan yang baik di awal pertemuan, akan mempermudah langkah selanjutnya.
4. Memotivasi Di setiap pekerjaan
Memberikan
motivasi kepada anak didik di setiap pekerjaan sangat penting. Hal ini
sangat berhubungan dengan kenyamanan anak didik di kelas.
Motivasi-motivasi bisa berikkan dengan pujian di setiap pekerjaan yang diselesaikan oleh anak didik, memajang pekerjaan di dinding atau papan sekolah, memberikan hadiah bila anak didik berhasil menyelesaikan tugasnya, dan masih banyak lagi.
5. Berikan Pujian
Berikan pujian yang “lebih” kepada anak didik yang sudah
mau belajar di kelas secara mandiri, dengan mengatakan,”Bagas pinter……
Sudah nggak ditemeni sama Mamanya…. .” Hal ini juga dilakukan untuk
memotivasi anak yang masih ditunggui orang tuanya, agar tertular untuk mau belajar secara mandiri.
6. Komunikasi dengan orang tua
Tetaplah menjalin komunikasi dengan orang tua, untuk
menyusun strategi yang baik, agar sang anak bisa belajar secara
mandiri. Tanyakan kepada orang tua tentang hal-hal yang disukai dan yang
tidak disukai oleh sang anak. Misalnya, bila sang anak tidak suka menari, sang guru pun jangan melakukan pemaksaan kepada sang anak untuk menari.
7. Ajak Bermain Di Luar Kelas
Ada
beberapa anak, memerlukan beberapa tahap untuk membuatnya nyaman berada
di lingkungan sekolah. Agar sang anak memiliki pemikiran yang indah
tentang belajar di sekolah, ajaklah anak didik untuk bermain di luar
kelas. Misalnya di taman atau ruang bermain.
8. “Menghukum” Orang Tua
“Munghukum” dalam hal ini tentu bukanlah menghukum di dalam arti yang harafiah. Namun hanya pura-pura. Hal ini bisa kita lakukan sebagai tindakan “ancaman” bagi
anak. Dalam kasus ini, tentu jangan dilakukan dengan cara yang keras.
Namun harus dilakukan dengan cara yang lembut disertai dengan candaan.
Katakan kepada sang anak,”Kalau masih mau ditemeni Mama waktu belajar,
maka Ibu Guru akan menghukum Mama, dengan dikunci di kamar mandi. Shinta
sayang nggak sama Mama? Kalau sayang…. Tentu tidak mau kalau Mama
dihukum kan?”
9. Menyanyikan lagu yang Memotiviasi Untuk Hidup Mandiri
Nyanyikan lagu ini di setiap pertemuan kelas, agar di dalam hati anak didik tertanam semangat untuk hidup mandiri. Nyanyikanlah lagu ANAK MANDIRI.
10. Meliburkan Anak Sementara
Bila memang tidak ada cara lain, liburkan anak selama beberapa hari. Biarkan orang tua membujuk anak, agar mau kembali ke sekolah. Siapa tahu juga, emosi anak belum baik sehingga sulit
untuk menerima suasana dan hal yang baru. Setiap anak akan lebih mudah
untuk menerima hal-hal yang baru saat keadaan hatinya baik.
Sumber: Diskusi bersama Kak Zepe (Rabu, 1 Desember 2010)
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan:
Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
Artikel ini ditulis oleh Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak di dalam
aplikasi LAGU ANAK KAK ZEPE. Aplikasi ini bisa didownload GRATIS secara
online dengan media android, Ipad, dan Ipod.Untuk mendownloadnya silakan
search di GOOGLE PLAYSTORE,
atau klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1
Atau klik gambar di bawah ini:
Atau klik gambar di bawah ini:
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan:
Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
sangat bagus...trims....salam kenal dari KB/ TK dhifa di desa bontoala kec. pallangga kab. gowa
BalasHapusSama2 Bunda...Salam Kenal....Salam cinta lagu2anak...
BalasHapus