Tehnik Dasar Mendongeng Layaknya Pendongeng Profesional
Sudah
sejak jaman dahulu kala, aktivitas mendongeng tidak hanya disukai oleh
anak-anak, namun juga orang muda hingga yang sudah dewasa. Aktivitas ini
dipercaya memiliki berjuta manfaat. Selain untuk member hiburan, juga
menambah pengetahuan, dan memperkaya akhlak atau moral seseorang,
terlebih anak-anak. Anak-anak adalah pribadi yang sangat membutuhkan
banyak pelajaran dan pengalaman baru. Dengan media dongeng, anak seperti
diajak berfantasi menuju alam imajinasi sambil meraup berjuta
pengalaman baru.
Agar
buah hati kita tidak merasa bosan dengan dongeng yang kita berikan,
kita perlu belajar tehnik-tehnik dasar mendongeng. Tehnik-tehnik ini
tidak terlalu sukar untuk dipelajari, apalagi bila anda mau belajar
untuk menjadi orang tua yang kreatif dalam mendidik sang buah hati.
Hal-hal yang perlu anda pelajari dan perhatikan adalah:
1. Memilih cerita
clipartheaven.com
Usahakanlah
untuk memilih cerita yang berkualitas. Saat ini banyak sekali terbit
buku-buku cerita yang menarik. Untuk mendapatkan referensi yang terbaik,
anda bisa mencari judul-judul cerita dari internet. Gunakan fasilitas google dan yahoo search engine agar
kita bisa mendapatkan banyak sekali judul-judul dongeng dan synopsis
dongeng dari para penulis dongeng yang sudah terkenal. Misalnya dengan
mengetik “sinopsis buku dongeng”. Kita akan mendapatkan banyak sekali
referensi buku dongeng yang sudah terbit dan cerita singkatnya
(synopsis). Untuk anak-anak, usahakan mencari buku yang tidak terlalu
tebal, banyak gambar, gambarnya lucu, berwarna, dan memiliki pesan
moral. Hal ini sangat penting agar sang buah hati tidak merasa bosan
dengan cerita dan menarik minat anak untuk lebih bersemangat
mendengarkan dongeng yang akan kita utarakan. Cerita yang baik adalah
cerita yang mengandung unsure pendidikan, kedamaian, cinta kasih,
kelembutan, dan kebaikan. Hindari cerita yang mengandung unsure
perang-perangan, kekerasan, balas dendam, sihir, dan lain-lain.
Unsur-unsur negative yang ada di dalam cerita dipercaya bisa meracuni
imajinasi positif seorang anak.
2. Menguasai cerita
superstock.com
Cara terbaik menguasai sebuah cerita bukanlah menghafalkannya, melainkan memahani seluruh isi cerita. Biasanya dibutuhkan membaca berkali-kali agar
kita bisa menguasai cerita itu sepenuhnya. Bila perlu, kita juga boleh
memodifikasi cerita agar lebih menarik. Selain itu, modifikasi cerita
juga sangat penting untuk menghindari kata-kata yang belum layak di
dengar oleh anak-anak. Misalnya ada kata-kata di dalam sebuah dongeng
demikian,”Lalu sang pangeran mengambil pedang, dan menebas kepala naga.
Dan seketika itu juga naga itu mati.” Mungkin kita bisa memodifikasinya
demikian,”Lalu sang pangeran mengambil sebilah pedang, dan keluar cahaya
terang memancar dari pedang tersebut, dan membuat sang naga lari
ketakutan terbirit-birit, lalu terbang ke langit. Sang naga pun tidak
pernah berani muncul kembali”. (Cuma contoh lho…… hehehehe).
3. Penokohan
theholidayspot.com
Mempelajar
penokohan dalam suatu cerita juga sangat penting. Biasanya, semakin
sedikit tokoh yang ada di dalam suatu cerita anak, maka cerita itu akan
semakin mudah dan menarik untuk didongengkan bagi anak-anak. Hal ini
juga memudahkan kita dalam mempelajari tokoh-tokoh yang ada di dalam
sebuah cerita. Semakin kita memahami karakter yang ada di dalam sebuah
cerita, maka kita akan semakin mudah mengekpresikan dan membuat variasi
suara dan tingkah lakunya. Jangan lupa menggunakan ekspresi, gaya, dan
suara yang lucu agar terlihat menarik.
4. Alur
Hal
terpenting yang dipelajari dalam sebuah alur cerita adalah pembukaan
(biasanya berupa masalah), isi (biasanya berupa konflik), penutup
(biasanya berisi bagaimana konflik tersebut terselesaikan), dan
kesimpulan (pesan moral). Wah..kaya membuat sebuah karya ilmiah ya?
Hehehehe… Ya.. tapi begitulah inti dari sebuah cerita. Hal ini juga
berhubungan dengan penguasaan tokoh dan isi cerita. Setelah menguasai
penokohan dan isi cerita, cobalah membuat alur cerita dalam sebuat
kertas, sehingga bisa mempermudah anda dalam mengimprovisasi sebuah
cerita.
5. Suasana
Suasana
terbaik bagi anak untuk bisa menerima atau mendengarkan dongeng adalah
suasana yang santai, tidak tegang, tidak formal, dan paling pas adalah
saat sang buah hati mau bobok atau setelah makan malam dan belajar. Hal
ini juga sangat bermanfaat untuk menyegarkan kembali pikiran anak dari
ketegangan-ketegangan dan kekawatiran, serta perasaan-perasaan yang
tidak menyenangkan yang mungkin di rasakan si kecil pada saat sebelum
tidur.
6. Kontak Mata dan fisik
clipartguide.com
Kontak
mata sangat penting untuk “mencuri perhatian” sang buah hati. Bila mata
kita tidak terfokus pada mata sang buah hati, maka ada kemungkinan mata
sang buah hati menjalar kemana-mana dan kehilangan konsentrasi untuk
mendengarkan cerita yang kita bawakan. Kontak fisik juga sangat penting
agar saat konsentrasi sang buah hati mulai memudar, kita bisa
mengekspresikan cerita yang kita bawakan kepada sang buah hati. Bila
perlu kita bisa memodifikasi cerita agar kita bisa melakukan kontak
fisik dengan si kecil, misalnya dengan berkata,”Karena Bunda Mela merasa
iba melihat anak yang malang itu, maka Bunda Mela pun membelai kepala
sang anak, mengusap pipinya dan berkata….”Nak… Dimana rumahmu?”” Kontak fisik dan mata juga bermanfaat untuk menambah kedekatan dengan sang buah hati.
7. Pengguanaan Media Gambar
Penggunaan
media ini bisa dengan gambar yang sudah ada di dalam buku cerita. Namun
sebagai pelengkap, jangan lupa mempersiapkan kertas gambar dan pensil.
Siapa tahu si kecil belum tahu beberapa benda yang kita ungkapkan. Nah…
Bila si kecil belum tahu benda-benda yang kita ceritakan, kita bisa
menggambarkannya buat sang buah hati.
8. Iringan Musik
Iringan
music sangat penting untuk membawa suasan menjadi tenang dan damai,
sehingga sang buah hati pun menjadi siap untuk mendengarkan cerita.
Pilihlah musik-musik instrumental khusus untuk anak-anak, atau
musik-musik klasik. Suara musik jangan terlalu keras, supaya anak bisa
lebih berkonsentrasi mendengarkan cerita daripada mendengarkan musik.
9. Media Boneka
Boneka
tidak hanya sarana bermain, tapi juga bisa menjadi sarana atau media
mendongeng yang menarik lho… Agar cerita yang dibawakan bisa lebih
menarik dan lebih nyata, kita bisa menggunakan media boneka pada saat
mendongeng. Kita bisa menggunakan boneka yang sesuai dengan tokoh
cerita. Boneka pada cerita anak-anak yang wajib kita miliki sebagai
sarana mendongeng anak-anak adalah boneka ayah, ibu, anak laki-laki, dan
anak perempuan. Untuk tokoh-tokoh lainnya, bisa kita miliki sebagai
tokoh tambahan.
Mudah
bukan? Jadi yuk… belajar menjadi pendongeng professional dengan cara
mendongengkan cerita kepada sang buah hati. Siapa tahu ternyata kita
memiliki bakat mendongeng dan bisa menjadi seorang pendongeng
professional dan ikut meramaikan kasanah dunia dongeng dan dunia seni
hiburan anak-anak.
Artikel Bertautan:Melatih Konsentrasi Belajar Anak (Cara Praktis)
Program HOME VISITING dan Manfaatnya
Mencegah Anak Berdusta pada Orang Tua
Artikel ini ditulis oleh Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak di dalam
aplikasi LAGU ANAK KAK ZEPE. Aplikasi ini bisa didownload GRATIS secara
online dengan media android, Ipad, dan Ipod.Untuk mendownloadnya silakan
search di GOOGLE PLAYSTORE,
atau klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1
Atau klik gambar di bawah ini:
Atau klik gambar di bawah ini:
Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar